Rabu, 18 November 2009

Sekilas Kota Ende

Kabupaten Ende adalah salah satu dari enam kabupaten yang membagi pulau Flores, Nusa Tenggara Timur Province, Indonesia. Ende adalah ibu kota Kabupaten Ende. Penduduk Kabupaten Ende adalah 236.616 (2003).

Terletak di semenanjung sempit dengan datar Gunung Meja dan Gunung IPI gunung berapi aktif di ujung laut, pelabuhan ENDE adalah kota terbesar di Flores dan menyediakan akses untuk Kéli Mutu dan Moni. Ende mengalami kerusakan parah pada gempa bumi tahun 1992 yang dihancurkan Maumere dan membunuh beberapa ratus orang di sini. Kota masih tampak terguncang oleh semua hal - bobrok, bobrok dan dengan sedikit untuk menarik wisatawan selain bank dan feri ke tujuan lain. Namun, pantai berpasir hitam peregangan di kedua pantai timur dan barat: jalan membentang di Bajawa kanan sepanjang pinggir laut, jadi naik bemo ke terminal bus Ndao dan pantai dimulai di sana. Kota ini juga merupakan titik awal yang ideal untuk menjelajahi desa-desa yang mengkhususkan diri pada tenun ikat
Kabupaten Ende terdiri dari beberapa sub-distrik dari DistrikDetukeli • Detusoko • • Ende Selatan, Ende Tengah • Ende Timur • Ende Utara • Ende • Flores • Kotabaru • Lio Timur • Magekoba / Maurole • Maukaro • Nanga Panda • Ndona Timur • Pulau Ende Ndona • • • Wewaria • Wolo Waru Wolojita

Sejarah Kota Ende

KOTA Ende sebagai Distrik Ibukota memegang julukan pemberi identitas dan citra diri. Kota Pancasila, Kota dan Sejarah Kota Pelajar. Keunikan julukan ini menunjukkan bahwa tidak ada duanya di provinsi ini. Julukan sebagai kota Pancasila bukan hanya nama panggilan. Fakta sejarah, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno, telah dilemparkan di sana dan menemukan nilai-nilai Pancasila yang pada akhirnya membentuk dasar RI.

Sukarno dihapus oleh pemerintah kolonial pada 13 Januari 1934. Dalam pengasingan selama Bung Karno kesempatan untuk bermeditasi di bawah pohon sukun. Dalam refleksi ini, Bung Karno menemukan nilai-nilai Pancasila.

"Bunga tidak kesepian Pulau kawanan Saya telah menghabiskan waktu dan jam berdjam kontemplasi di bawah sebuah pohon. Ketika tiba inspirasi yang diturunkan oleh Allah tentang lima filsafat hidup dasar, yang sekarang dikenal sebagai Pancasila. Saya tidak mengatakan bahwa Aku sedang menciptakan Pancasila. Apa yang dilakukan hanya menggali tradisi kita jauh ke dasar dan aku keluar dengan lima mutiara indahö (Cidy Adams, 1.966-300).
Seperti FX Soenaryo et al dalam bukunya mengenai sejarah Kota Ende mengatakan bahwa kontemplasi diperoleh butir Pancasila di bawah pohon Sukun Bung Karno di Kota Ende ternyata berdampak besar tidak hanya bagi masyarakat di Kota Ende, tetapi bagi kehidupan rakyat Indonesia. Pancasila gandum yang sampai sekarang telah menjadi dasar dari Republik Indonesia rumusanya dirumuskan dan disampaikan pada pertemuan di Jakarta BPUKI pada 1 Juni 1945. Dengan demikian, 1 Juni, dirayakan sebagai hari kelahiran Pancasila.

Meskipun susunan butir Pancasila diusulkan waktu tidak persis sama dengan yang ditetapkan untuk 18 Agustus 1945, titik umum prinsip-prinsip lama sebelum kemerdekaan - pada waktu pembuangan ke Ende - telah tercermin pada dan ditemukan. Kota Ende citra sebagai kota kelahiran Pancasila tak terbantahkan karena Ir. Seokarno bilang sendiri.

Dan bagaimana dengan citra kota sebagai kota Siswa Ende, dan Kota Sejarah Kota Wisata. Tampaknya ketiga gambar lagi dipertanyakan bahwa walaupun perjalanan waktu telah membuktikan bahwa Kota Ende dikenal sebagai kota pelajar, kota bersejarah dan kota pariwisata.
Penunjukan sebagai kota universitas begitu identik dengan kota Ende karena dalam masa kejayaannya dimulai pada tahun 1970-an hingga awal tahun 2000, Kota Ende selalu dihadiri mahasiswa dari luar daerah. Tapi sekarang, apalagi mendatangkan mahasiswa dari luar daerah, untuk mengurus diri sendiri saja sudah sulit. Lihatlah persentase kelulusan sekolah di kota Ende dalam lima tahun terakhir.
Data yang diperoleh dari Pos Kupang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende menjelaskan bahwa untuk tahun 2003-2004 lulusan SMP persentase kelulusan mencapai 86,70 persen. Tahun 2004-2005 tingkat kelulusan turun menjadi 58,87 persen. Tahun 2005-2006 tingkat kelulusan hanya mencapai 36,90 persen. Tahun 2006-2007 tingkat kelulusan mencapai 58,86 persen, dan pada tahun 2007-2008 tingkat kelulusan mencapai 48,25 persen.

Ende akan diatur sebagai Kota Bersejarah








Bupati Ende Don Bosco M Wangge mengatakan hal itu akan membuat pengaturan untuk kota Ende, di Flores, Nusa Tenggara Timur, sebuah kota bersejarah yang sejauh ini tampaknya tidak memiliki citra yang kuat sebagai kota warisan (warisan).

"Kami akan menyiapkan dana untuk pengaturan, dan hal ini juga perlu dibahas oleh Parlemen. Vice President Mr Boediono terpilih ketika berkampanye di Ende Ende telah memperingatkan bahwa kota penting dalam sejarah Indonesia, tapi sayangnya Ende tidak memiliki yang kuat wajah kota kota bersejarah identitas. Dia juga mengatakan pemerintah pusat dapat memberikan dukungan untuk itu, tapi pemerintah juga harus menyediakan dana pendamping, "kata Don Bosco M Wangge, Senin (24 / 8) di Ende.

Don mengatakan, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah menata ulang taman, di dekat Lapangan Perse, Ende. Dalam sejarah, di mana ada juga pohon sukun, di mana Sukarno, presiden pertama di Indonesia ketika mengalami pengasingan tahanan politik di Ende tahun 1934-1938, Soekarno biasanya meluangkan waktu untuk kesendirian dan kontemplasi, sampai Bung Karno dapat menyelesaikan konsep Pancasila sekarang dasar RI.

"Bung Karno di taman patung juga akan dikembalikan, karena banyak orang menilai dari bentuk dan posisi jauh dari kedekatan sejarah pada waktu itu. Patung ini dibuat oleh proyek-proyek pemerintah provinsi," katanya.

Selain itu, ia juga disebutkan, penataan kota Ende tahun ini bertepatan dengan momen penting bahkan 75 tahun Bung Karno di Ende. "Kami juga senang bahwa Sejarah UI Doctor of Science (Universitas Indonesia) juga Yuke Ardihati arsitek bersedia membantu dalam merancang penataan kota ini," katanya.

Terpisah ketika dikonfirmasi Yuke Ardhiati kata, harus dalam mengelola Kota Ende sebagai kota warisan, Kabupaten Ende perlu inventaris situs bersejarah yang berkaitan dengan Bung Karno.
"Saya pikir lebih tepat Ende dirancang sebagai kota selain Pancasila Sukarno, karena dia adalah pemimpin dan bapak bangsa, memproklamasikan Republik. Pemkab Ende perlu untuk persediaan hal-hal sejarah atau apapun yang berkaitan dengan warisan kekayaan untuk Ende Sukarno. Dari data tersebut dapat dirancang, di mana titik yang paling potensial untuk diprioritaskan dan terorganisir, "kata Yuke.

Yuke sekarang juga diberikan tugas Departemen Pekerjaan Umum untuk inventarisasi semua kekayaan Sukarno di Indonesia yang terkait dengan program pelestarian situs bersejarah. Namun, Yuke juga mengingatkan, berkaitan dengan upaya untuk mengatur warisan kota Ende yang diperlukan untuk menentukan kota Ende ulang tahun pertama. "Karena sampai sekarang belum memiliki Ende hari lahir," katanya. (sumber: Kompas.com)

Ende Kawasan Pengembangan Pariwisata

Dinas Pariwisata Kabupaten Ende saat ini sedang mengembangkan sebuah rencana induk kebudayaan dan pariwisata di wilayah ini. Rencana pembangunan dibagi menjadi 2 wilayah pengembangan atraksi pariwisata termasuk salah satu kota Ende dan sekitarnya dan pengembangan dua kawasan wisata Air Panas Detusoko lokasi di Kota Detusoko, Danau Flores Flores di Kecamatan dan Desa di Kecamatan Ndona adat Wolotopo. Demikian disampaikan Kepala Departemen (Kepala) Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende, Dra Anna Anny Labina. Kamis (25 / 9)

Kadi kata Labina Kabupaten Ende ikon besar bisa dijual kepada wisatawan adalah situs Kota Bung Karno dan Danau Ende Flores Flores di Kota. Untuk itu rencana untuk mengembangkan pariwisata di daerah 2 untuk saling mendukung kedua ikon.

Selain situs Bung Karno, kata Kepala Labina, pengembangan pariwisata harus diatur satu yang akan menarik bagi wisatawan Meseum Bahari, Tenun Ikat Museum dan tempat-tempat lain di seluruh pengrajin orang kota Ende. Sementara pembangunan dua daerah lain Detusoko di Kota Air Panas Detusoko, daerah juga harus diatur dan ada tempat agrowisata. Karena daerah Labina kata Kadis, tetapi ada budidaya padi (pertanian) dan juga harus ada perkebunan. "Tapi untuk menciptakan sebuah tempat yang seharusnya agro kerjasama lintas sektor dan kebutuhan untuk membangun sebuah restoran atau menu restoran bisa lauknya ikan air tawar," kata Kepala Labina.

Kepala Labina menjelaskan lebih lanjut Danau Kelimutu daerah, keindahan alam yang luar biasa dan di seluruh dunia. Untuk mendukung keindahan terus Kadis Labina, sekarang Flores Taman Nasional (TNK) telah menbangun lokasi wisata minat khusus untuk melacak sepanjang 8.5 km. Untuk melacak lokasi kebun masa lalu di mana petani memiliki tanaman dan buah-buahan dan desa-desa tradisional. Adapun kotapraja Labina adat Wolotopo kata Kadis, adalah subur dan rapi
Sumber: www.endekab.go.id
 

©2009 ENDE KOTAKU | by TNB